SlideShow #1
SlideShow #2
SlideShow #3
SlideShow #4
SlideShow #5
SlideShow #5

Monday, June 1, 2015

Membangun Mentalitas Menjadi Orang Kaya

Banyak di antara kita menginginkan menjadi orang kaya (baca: sukses), namun mengapa hanya segelintir orang yang berhasil menjadi orang kaya?  Inilah fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kaya sudah merupakan keinginan setiap orang saat ini.   Pertanyaannya, "Kaya seperti apa"? Dan bagaimana kita bisa menjadi kaya?

Sebenarnya untuk menjadi kaya itu sederhana, langkah awal kita harus dapat merumuskan apa arti kaya bagi diri kita?  Selanjutnya kita menyusun strategi untuk mencapainya, setelah itu baru kita menikmati apa yang telah kita kerjakan selama ini. Kita perlu mengalami prosesnya. Banyak orang hanya sebatas ingin namun enggan bertindak. 


Pada umumnya orang mengira bahwa kaya pasti selalu identik dengan harta berlimpah. Hal itu sah-sah saja, namun yang perlu kita perhatikan adalah untuk menjadi kaya kita harus membangun terlebih dahulu sikap MENTAL YANG POSITIF. Pondasi yang kuat, semakin besar kekayaan yang kita inginkan maka semakin kuat seharusnya pondasi itu dibangun.
   
Monumen kekayaan kita harus dilandaskan oleh pondasi yang kokoh, kalau kita mau semua hasil jerih payah kita dapat kita nikmati dalam jangka waktu yang lama. Artinya kita harus dapat menyiapkan terlebih dahulu sikap kita, sikap yang netral terhadap uang. Karena uang merupakan sarana (baca: alat) bagi kita, uang adalah salah satu sarana untuk membangun monumen kekayaan yang kita rencanakan.

Uang hanyalah alat, banyak diantara kita yang terjebak dengan uang, yang pada akhirnya  menjadikan kita membenci uang, berbuat jahat, berbuat curang bahkan ada yang saling membunuh. Memiliki uang banyak atau menjadi kaya itu tidaklah salah. Yang salah adalah cara kita memperlakukan uang secara negatif dalam hidup kita. Persepsi kita terhadap uang, orang kaya dan kekayaaan itu harus jernih dan netral. Memang seharusnya demikian karena uang hanya alat yang netral. Jika tidak kita akan terjebak dengan persepsi yang salah. Akibatnya kita hanya akan menjadi budak uang.

Secara tidak sadar kita membenci uang namun secara sadar kita mati-matian mengejar uang. Kita membenci orang kaya namun kita ingin jadi orang kaya, kita bilang harta tidak penting namun kita berusaha dengan susah payah untuk memiliki harta. Inilah yang namanya konflik. Kami pernah terjebak dalam kondisi ini, sangat tidak nyaman dan lelah rasanya. Apapun yang kita lakukan untuk mengumpulkan uang, harta atau menjadi orang kaya itu boleh saja. Hanya saja bagaimana kita mendapatkannya yang harus dipertimbangkan. Dan yang terpenting kita harus tahu apa manfaatnya dan kegunaan untuk selanjutnya. Maksud saya adalah bagaimana kita memakai atau memperlakukan uang dalam hidup kita.  Hal itu yang menjadi pertanyaan. Uang di dalam hidup kita bisa menjadi berkah atau menjadi masalah di kemudian hari.  Sekali lagi saya tegaskan bahwa uang hanyalah sarana bagi kita untuk menjadi kaya.

Jangan terjebak atau terjerumus oleh dunia yang kejam, artinya kita malahan menjadi budak uang. Hidup kita dikontrol oleh uang, memang dengan atau tanpa kita sadari mungkin hal ini telah terjadi dalam kehidupan sebagian besar dari kita. Mungkin saat ini Anda sudah terjebak dalam kondisi perbudakan uang (semua yang kita lakukan selalu diukur oleh uang, atau semuanya harus menggunakan uang, jadi fokusnya hanya pada uang).  Oleh karena itu mari kita keluar dari situasi tersebut dan bertekad menjadikan diri kita yang mengatur uang bukan sebaliknya uang yang mengatur hidup kita. Disinilah kita memerlukan kesadaran diri yang tinggi untuk bisa tidak melekat dengan uang ataupun harta benda. Alangkah bijaksana kalau hidup kita yang dapat mengendalikan uang. Bisa jadi malahan uang yang akan bekerja untuk diri kita, semoga.

Silahkan Mencoba dan Semoga bermanfaat.

Salam Sukses SUPER Dahsyat